All posts by Admin

Bendum MUI Sulsel Hadiri Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Sulsel ke-353

bendum-mui-sulsel-hadiri-rapat-paripurna-peringatan-hari-jadi-sulsel-ke-353

Makassar, muisulsel.com – Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu semenjak masih masa colonial Belanda.

Hari ini adalah puncak peringatan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan yang ke-353 dimana peringatan ini dirangkai dengan rapat paripurna yang dilaksanakan di Kantor DPRD Sulawesi Selatan di jln. Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (19/10/2022) pada jam 09.30 Wita.

Suasana Rapat Paripurna DPRD Sulsel dimana seluruh yang hadir memakai pakaian adat Sulawesi Selatan

Ketua Umum MUI Sulsel yang diwakili oleh Bendahara Umum MUI Sulsel Ir. H. A. Thaswin Abdullah menghadiri Acara Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi ke-353 Provinsi Sulawesi Selatan yang mengambil tema SULSEL Optimis, SULSEL Tangguh, Ekonomi Berdaulat. Rapat paripurna ini pun dihadiri oleh seluruh unsur FORKOPIMDA Sulawesi Selatan

Di puncak peringatan tersebut, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika, S.H.I, M.Si memberikan sambutannya dengan mengatakan berdasarkan hasil rapat bersama para Dewan lalu memutuskan untuk mengadakan Rapat Paripurna puncak Peringatan Hari Jadi Provinsi Sulsel di Kantor DPRD Sulsel. Kegiatan ini dilakukan agar supaya tetap mengenang sejarah, sebab hal itu sangatlah penting karena dengan sejarah telah mengajarkan tentang arti dan makna kecintaan.

Andi Ina Kartika mengatakan, “Di dalam perjalanan kehidupan ini kita terus diperhadapkan dengan hal-hal baru dan keadaan terus berubah, dimana banyaknya kerikil-kerikil tajam dan ketidaknyamanan sehingga membuat kita harus merenung apa yang masih kurang dan belum tercapai dalam membangun dan memajukan daerah ini dan untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan kedepannya.”

Lebih jauh lagi Ketua DPRD Sulsel memaparkan terkait keberhasilan Pemerintah Provinsi dalam menanggulangi perkembangan pandemi Covid 19 dimana Sulsel termasuk penyumbang besar di Indonesia terhadap penderita covid 19 ini, tetapi dengan kerja sama dan kerja keras para Pemerintah serta bahu membahu akhirnya hal itu bisa diatasi secara perlahan-lahan dan melandai dengan cepat.

Dengan berpakaian adat Kajang, Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan sambutannya pada Hari Jadi Sulawesi Selatan

Sementaranya itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya menyambung sambutan Ketua DPRD Sulsel terkait pertumbuhan ekonomi mengatakan bahwa Pemprov pada saat itu sedang berada di posisi minus progres ekonomi dan secara perlahan mengembalikan pemulihan keadaan ekonomi provinsi.

“Salah satu sektor ekonomi yang digenjot adalah meningkatkan sektor ekspor hingga 57%, seperti export kotoran kelelawar yang dijadikan sebagai pupuk. Ada juga ekspor rumput laut yang meningkat hingga 533% dan kita baru saja melepaskan produk halal yang jarang di ekspor ke luar negeri,“ ungkap alumni Unhas ini.

Lebih jauh lagi, Gubernur menjelaskan perihal keluhan-keluhan masyarakat terkait jalan-jalan protokol yang menjadi tanggung jawab Pemprov. “ dengan kondisi yang minus ini kami tahu bagaimana kondisi jalan di antang yang belum pernah diperbaiki sebelumnya, dan juga jalan-jalan di Hertasning yang sangat rusak berat namun karena kondisi yang dibawah minus ini hingga menyebabkan keterlambatan pembangunan dan kami mulai bangkit secara perlahan dan akhirnya semua sektor-sektor jalan mulai dibenahi,“ pungkasnya.

Foto bersama para Forkopimda usai Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Selatan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun tak luput memberikan ucapan selamatnya melalui video yang di tayangkan pada layar dan mengatakan bahwa Sulsel adalah tempatnya para perantau dan pelaut tangguh yang memiliki prinsip TODDOPULI yakni keteguhan dalam memegang prinsip kebenaran dan memiliki sumber daya manusia yang baik dan sumber daya alam yang sangat berlimpah sehingga ia mengharapkan agar senantiasa meningkatkan potensi sumber daya manusia yang unggul dan terlatih.

Tampak hadir dalam acara puncak peringatan hari jadi sulsel tersebut adalah Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen Bina Pemerintahan Desa Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd dan juga perwakilan dari Konjend Australia beserta tamu-tamu undangan VIP lainnya dan di akhiri dengan foto bersama. (NAP)

The post Bendum MUI Sulsel Hadiri Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Sulsel ke-353 appeared first on MUI Sul Sel.



TV MUI Gelar Pembekalan untuk Pengurus KBL dan MUI Jabodetabek

JAKARTA- Televisi Majelis Ulama Indonesia (TV MUI) menggelar pembekalan untuk pengurus KBL dan MUI Jabodetabek.

Pembekalan tersebut dihadiri oleh 30 peserta dari perwakilan Komisi, Badan dan Lembaga (KBL) MUI DKI Jakarta, Kota Tangsel, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, hingga Kota Bekasi.

Ketua MUI Bidang Komunikasi dan Informasi, KH Masduki Baidlowi mengatakan, peran TV MUI dan Infokom sangat lah penting dalam mengemban misi kenabian melalui konten dakwah.

Menurutnya, peran jurnalisme sangat sejalan dengan misi kenabian melalui dakwah, juga tidak akan pernah mati. Meskipun, platform media akan terus berganti.

“Tapi tujuan dalam dakwah sebagai misi kenabian untuk menyajikan duduk perkara lebih jernih, harus terus ditorehkan,” kata Kiai Masduki di Hotel Sofyan, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10/2022).

Ulama yang juga Jurubicara Wakil Presiden ini menegaskan, MUI memiliki komitmen keorganisasian, bagaimana KBL bisa berjalan dengan baik dari berbagai lini.

“Bicara soal organisasi MUI. Maka orang berpandangan terhadap MUI itu sebenarnya apa. Orang melihat MUI butuh apa. Kendati belum ada survei. Tapi orang datang ke MUI untuk mengetahui fatwa agama,” ungkapnya.

Oleh karenanya, Kiai Masduki berharap, konten terkait dakwah harus dieksplorasi agar dapat disajikan dengan audiens kalangan muda.

“Dan fatwa sangat dilihat oleh masyarakat. Jika berbicara soal fatwa tidak lagi melihat ormas Islam, baik NU, Muhamadiyah dan lain-lain. Maka MUI adalah konfederasi yang mewakili seluruh aspek ormasi Islam,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur TV MUI Edy Kuscahyanto menilai, pelatihan ini sangat penting.

Mengutip hasil Survei Kominfo, ungkap Edy, bahwa televisi masih menempati posisi lebih tinggi dibanding handphone.

“Kenapa pelatihan ini menjadi penting. Survei Kominfo televisi masih menempati tertinggi 86 persen dan handphone 84 persen. Maka TV masih relevan untuk kita kembangkan,” ujarnya.

Pada pelatihan ini, para peserta mendapatkan pembekalan materi di antaranya mengenai Menulis Berita TV, Teknik Produksi Vidio Berita, dan Rambu-rambu Aturan Siaran TV.

Para pemateri dalam pelatihan ini antara lain Wasekjen Bidang Infokom KH Asrori S Karni, Wakil Ketua Komisi Infokom Idy Muzayyad, Ketua KPID DKI Jakarta 2018-2021 Kawiyan, dan Pemimpin Redaksi Beritasatu.com Syukri Rahmatullah. (Sadam Al-Ghidfary/Angga)



Gandeng PT Indomarco Prismatama, IDF-MUI Luncurkan Program Peduli Pendidikan, Tempat Ibadah, dan UMKM

TANGERANG – Islamic Dakwah Fund-Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI) bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama meluncurkan Program Peduli Pendidikan, Tempat Ibadah, dan Mitra UMKM.
Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Technopreneur As-Shofa, Tangerang, Banten tersebut merupakan hasil kolaborasi yang dilakukan untuk menguatkan perekonomian, khususnya saat dan pascapandemi Covid-19.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua IDF-MUI, KH Nurrohman, menyampaikan krisis ekonomi di Indonesia dapat diminimalkan dampaknya dengan jalinan kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya dengan penyaluran dana kepada penerima manfaat.
“Melihat kolaborasi yang terjalin saat ini, berharap dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi krisis ekonomi,” ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Technopreneur As-Shofa ini juga menyatakan terdapat beberapa unsur sinergi yang tidak boleh hilang dalam membangun perekonomian bangsa.

Pertama, kehadiran para ulama, sebagai guru sekaligus contoh yang mampu djadikan rujukan masyarakat luas.

Kedua, kerja sama antara para stakeholder yang ada, seperti TNI, Polri, hingga pejabat pemerintahan lain. Ketiga, dukungan peran aktif masyarakat.

Sementara itu, Public Relation Manager PT Indomarco Prismatama, Bambang Triyanto, menyebut penyaluran dana sebesar Rp 2,8 miliar kepada IDF-MUI, diwujudkan dalam sarana pendidikan di 15 lembaga, 55 orang penerima manfaat dari UMKM dan pedagang kelontong, serta renovasi tempat ibadah.

“Kami harap bantuan dan kerja sama IDF-MUI dapat dipergunakan untuk pendidikan dan meningkatkan ekonomi UMKM, khususnya di saat dan pascapandemi,” katanya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan dana yang terkumpul berasal dari dua sumber. Pertama, melalui hasil kembalian pelanggan Indomaret. Kedua, donasi dengan sekian nominal yang diberikan langsung di Indomaret.

Dia menjelaskan, sektor pendidikan anak dipilih karena kerja sama sejak 2018 dengan IDF-MUI, yang selama ini cenderung fokus pada aks ke pendidikan.

“Mengapa pendidikan? Ini karena karena pendidikan adalah hal yang penting untuk dapat mencerdaskan negara ataupun membentuk karakter menurut penerus bangsa yang unggul,” jelasnya.

Dalam cara tersebut, turut hadir pula di antaranya, perwakilan pengurus IDF-MUI, para pengurus PT Indomarco Prismatama, Kadis Kab Tangerang, alim ulama, camat Kecamatan Rajeg, hinga para santri.



HIKMAH HALAQAH: Kisah Pendeta Yahudi Masuk Islam Abdullah Bin Salam

hikmah-halaqah:-kisah-pendeta-yahudi-masuk-islam-abdullah-bin-salam

HIMAH HALAQAH: Kisah Pendeta Yahudi Masuk Islam Abdullah Bin Sala

Makassar, muisulsel.com – Terdapat banyak kisah-kisah para sahabat Nabi yang masing-masing memiliki cerita tersendiri, diantaranya ada sahabat yang dulunya seorang jawara yang sangat ditakuti seperti Umar bin Khattab, ada juga sahabat yang dulunya seorang penggembala kambing seperti Amru bin Ash, dan ada pula yang dulunya adalah seorang hamba sahaya seperti Bilal bin Rabah.

Kisah sahabat yang satu ini cukup menarik dimana dia dulunya adalah seorang pendeta yahudi yang sangat taat terhadap agamanya. Sepertiga hidupnya digunakan untuk beribadah, sepertiganya lagi digunakan untuk berkebun mencari nafkah dan sepertiganya digunakan untuk membaca dan menelaah serta mengkaji kitab Taurat.

Maka dari kegiatannya menelaah kitab Taurat ini Abdullah bin Salam menemukan sebuah sinyal akan kedatangan seorang Nabi yang terakhir yang akan diutus oleh Allah swt dan tempat yang akan menjadi sumber penyebarannya itu berada di Madinah sebagai pusat penyebaran dan berkembangnya sehingga ia pun mengetahui bagaimana sifat-sifat dan ciri seorang Nabi yang akan menjadi utusan Allah ini.

Ia pun senantiasa berdoa diberikan umur yang panjang agar bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Pada saat Nabi telah datang ke Madinah, ia pun merasakan suatu getaran yang hebat dalam dirinya dan sontak ia merasa yakin bahwa inilah Nabi yang di tunggu-tunggunya selama ini, walaupun sang bibinya mengatakan bahwa tidak mungkin itu seorang Nabi dan justru ia akan tertipu dan kecewa.

Setelah Abdullah bin Salam pergi menemui Nabi lalu memperhatikan dengan seksama semua ciri-ciri yang disampaikan dalam kitab Taurat, ia pun membaiat dirinya di hadapan Nabi dan menyatakan dirinya masuk Islam, dimana saat itu Abdullah bernama asli Husain bin Salam lalu Nabi mengganti namanya dengan Abdullah.

Ada sebuah kisah menarik dari cerita Abdullah bin Salam ini. Ia ingin mengungkap sifat-sifat asli dari orang Yahudi di hadapan Nabi yang mana hingga sekarang sifat itu masih melekat pada mereka. Bagaimana kisah yang menarik tersebut?, apakah benar sifat yang dikatakan oleh Abdullah bin Salam itu tetap masih melekat pada diri orang-orang yahudi pada umumnya?,

Simak selengkapnya dalam pengajian rutin MUI Sulsel.

The post HIKMAH HALAQAH: Kisah Pendeta Yahudi Masuk Islam Abdullah Bin Salam appeared first on MUI Sul Sel.



Laksanakan Umrah, KH. Ambo Asse Sempatkan Bersilaturahmi dengan Pelajar Sulsel di Madinah

laksanakan-umrah,-kh.-ambo-asse-sempatkan-bersilaturahmi-dengan-pelajar-sulsel-di-madinah

Madinah, muisulsel.com – Perkembangan Islam di Indonesia tak luput dari banyaknya pelajar-pelajar Indonesia yang menimbah ilmu di timur tengah. Selain Mesir, Kota Madinah juga saat ini menjadi salah satu pilihan untuk menuntut ilmu, utamanya pelajar asal Sulawesi Selatan.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan Prof. KH. Ambo Asse melaksanakan ibadah Umrah untuk kesekian kalinya ke tanah suci. Terbangnya ke tanah suci terdengar oleh beberapa pelajar Sulsel di sana.

Para pelajar tersebut meminta Ambo Asse yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah untuk bisa bertemu dengan pelajar Sulsel yang sedang menuntut ilmu di kota Madinah. Pertemuan dengan pelajar Sulsel yang kuliah di Universitas Islam Madinah dilangsungkan di Hotel Dallah Taibah, Madinah, Sabtu (14/10/2022)

“Alhamdulillah bisa bersilaturrahim dengan anak-anak mahasiswa asal Sulawesi Selatan terutama yang pernah kuliah di Unismuh Makassar,” kata KH Ambo Asse yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.

Ambo Asse mengungkapkan bahwa berada di Madinah dalam rangkaian ibadah umrah bersama keluarganya. Selain bertemu pelajar asal Sulsel, Ambo Asse juga bersilaturrahim dengan beberapa pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang ada di Madinah, diantaranya M Thariq Muttaqin (asal Kota Palopo), Hanif Abdullah (asal Kabupaten Gowa), Ashar Setiawan (asal Kabupaten Gowa), Masykur Al Abdi Madjidi SR (asal Kota Makassar), dan Erwin Febriadi Hamzah.

Ambo Asse sangat berbangga karena kelima orang tersebut adalah alumni Unismuh Makassar dan pernah belajar di Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar walaupun dari kelimanya hanya Erwin Febriadi Hamzah yang sempat menyelesaikan studi hingga jenjang sarjana. Erwin menyelesaikan pendidikan pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh. Sebelum ke Madinah, Erwin juga mengenyam perkuliahan di Sudan, dengan beasiswa dari Kementerian Agama.

Dalam perbincangan bersama pelajar Sulawesi Selatan, Ambo Asse mendengarkan curhatan para pelajar ibarat seorang ayah mendengar curhat anaknya saat datang menjenguk di Pondok Pesantren. Beberapa informasi pendidikan di Madinah pasca covid menjadi trend topik agar para pelajar lainnya yang ingin juga belajar di sini dapat mengetahuinya sebelum ke Madinah.

Ambo Asse merespons baik curhatan para pelajar Sulawesi Selatan di Arab Saudi. Ia menitip pesan khusus agar para pelajar yang berasal dari Sulsel, setelah menyelesaikan studi dapat kembali mengembangkan pesantren yang ada di Sulsel

Turut hadir pula Ketua PCIM Arab Saudi Muhammad Hamka, dan Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PCIM Arab Saudi Muhammad Zakiy Askarulloh. (Asnawin/RZ)

The post Laksanakan Umrah, KH. Ambo Asse Sempatkan Bersilaturahmi dengan Pelajar Sulsel di Madinah appeared first on MUI Sul Sel.



Komisi Fatwa MUI Sulsel Hadiri Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS

komisi-fatwa-mui-sulsel-hadiri-rapat-koordinasi-komisi-penanggulangan-hiv/aids

Makassar, muisulsel.com – Salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan serta sangat menular adalah HIV/AIDS. Hingga kini virus mematikan tersebut belum ditemukan obatnya di dunia ini.

Salah satu penyebab utama dari virus ini adalah pergaulan bebas yang bergonta-ganti pasangan serta hubungan sesama jenis sehingga seseorang bisa terpapar virus yang mematikan ini.

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan dalam hal ini diwakili oleh anggota Komisi Fatwa Dr. H. Nasrullah, Lc., MM menghadiri Rapat Koordinasi yang dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Mercure Makassar. Kamis (13/10/2022)

Sambutan pertama yang dibawakan oleh Sekretaris KPAP Sulsel, Drs. Muharram Sahude, M.H

Kehadiran MUI sekaligus membawakan doa bersama pada sesi awal acara yang tujuan Rapat Koordinasi ini untuk membahas hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS ini.

Sambutan pertama yang dibawakan oleh Sekretaris KPAP Sulsel, Drs. Muharram Sahude, M.H menjelaskan bahwasanya diharapkan dalam rapat koordinasi ini bisa terbentuk Komisi Penanggulangan HIV/AIDS kabupaten kota se Sulsel, dan adanya dukungan dana termasuk sekretariat KPA. Selain itu, adanya kesamaan kelembagaan dan identifikasi terkait permasalahan HIV/AIDS serta mencari solusi bersama.

Selanjutnya, sambutan Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel dr. Hj. Rosmini Pandin Mars menjelaskan bahwa kegiatan rapat koordinasi ini penting untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Sulsel. “Ide dasar dari rapat ini beranjak dari hasil survey internal yang dilakukan oleh KPAP Sulsel beberapa waktu yang lalu dan setelah melakukan roadshow di beberapa kabupaten/kota yang ada di sulawesi selatan. Ini penting untuk disampaikan bahwa dari hasil roadshow ternyata baru 8 daerah yang memiliki kepengurusan KPA,” jelas Kadis Dinkes dalam sambutan Gubernur.

sambutan Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel dr. Hj. Rosmini Pandin Mars

Lanjut, Gubernur mengatakan bahwa sebagai gambaran kasus HIV/AIDS di Sulsel ini dari tahun 2005-2021 jumlah kasusnya mencapai 20531 orang, dimana tidak satu pun daerah di Sulsel ini yang terbebas dari kasus ini. Setiap daerah membutuhkan dorongan dan dukungan secara kelembagaan untuk segera berfungsi secara cepat tepat dalam merespon epidemi dan HIV/AIDS. Kabupaten kota memegang posisi sentrum dalam mendinamisasikan gerak stakeholder untuk mengambil langkah-langkah terbaik dan strategis dalam penanggulangan virus ini.

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel dr. Hj. Rosmini memaparkan secara panjang lebar terkait penyebaran virus yang sudah sangat memperihatinkan ini dihadapan para hadirin dan ia pun sangat mengharapkan pada setiap daerah membentuk organisasi penanggulangan HIV/AIDS ini. “Diharapkan dengan pertemuan ini setiap daerah itu mempunyai organisasi yang sudah ditetapkan, dan yang kedua kita segera melakukan screening semua oleh para pengurus mulai dari provinsi hingga kabupaten dalam rangka melaksanakan roadmap dan rencana kerja KPA untuk getting zero di tahun 2030, dimana data tertinggi saat ini adalah Makassar, Bone dan Palopo,” ungkap mantan Kepala Rumah Sakit Luwu Timur ini.

  • Foto bersama usai Rapat Koordinasi

Pada sesi wawancara khusus dengan awak media MUI Sulsel, Kadis Dinkes ini berkata agar adanya upaya-upaya memberdayakan kolaborasi Dinas Kesehatan, Kesra, serta Bupati/Walikota seSulsel, dan harapan-harapannya terhadap MUI. “Sekiranya dapat menghimbau kepada para muballig untuk lebih mensosialisikan bahaya virus ini dan meminta agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt itu adalah intinya, terkhusus pada generasi-generasi yang baru, karena dari angka penyebaran ini cakupannya cukup besar serta mengharapkan peran orang tua dan peran agama sangatlah penting untuk bisa mencegah dan menuntaskan program ini,” tutur Kadis Dinkes yang belum lama ini dilantik.

Lebih jauh lagi ia mengatakan bahwa peran media sangatlah penting dalam hal ini, dan juga perlunya himbauan untuk menjaga para generasi muda untuk lebih bersikap sopan dalam berbicara, terutama dalam hal cara berpakaian agar lebih sopan lagi terutama jika berada di tempat umum. (NAP)

The post Komisi Fatwa MUI Sulsel Hadiri Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS appeared first on MUI Sul Sel.



Hadiri Konferensi Fatwa Internasional di Mesir, Kiai Marsudi Perkenalkan Fatwa MUI

JAKARTA— Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud hadir dalam Konferensi Internasional ke-7 tentang Fatwa Sustainable Development Goals, yang diadakan oleh General Secretariat for Fatwa Authorities Worldwide yang diketuai Mufti Agung Republik Arab Mesir, Syekh Syauqy Ibrahim Alaam.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Almasa Kairo, Senin (18/10/2022) tersebut, Kiai Marsudi tampil sebagai pembicara kunci, di hadapan mufti- mufti se dunia.

Dalam pidatonya, Kiai Marsudi menyampaikan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan ribuan fatwa yang di antaranya adalah fatwa yang berkaitan dengan Sustainable Development.

Dia menyebutkan, fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MUI antara lain fatwa tentang aqidah sebanyak 19 fatwa, fatwa yang berkaitan dengan ibadah lebih dari 50 fatwa, fatwa tentang hukum- hukum sosial kemasyarakatan dan peradaban 50 fatwa, fatwa di bidang produk makanan, farmasi, kosmetik, ilmu pengetahuan dan technologi lebih dari 50 ribu fatwa. “Fatwa-fatwa tersebut di atas di keluarkan oleh Komisi Fatwa MUI,” katanya, dalam keterangannya kepada MUIDigital, Selasa (18/10/2022).

Dia menjelaskan, adapun Dewan Syariah Majlis Ulama Indnesia (DSN MUI) lembaga di bawah MUI yang menangani fatwa-fatwa berkaitan ekonomi syariah, seperti fatwa tentang transaksi di perbankan syariah, asuransi, dan produk-produk finance lainnya yang sekarang sudah mencapai 150 fatwa.
Kiai Marsudi menyampaikan bahwa fatwa-fatwa di atas adalah termasuk di dalamnya Fatwa-fatwa Sustainable Development yang mencakup tujuh belas item tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Fatwa-fatwa tersebut sedang diterjemahkan ke bahasa Arab dan Inggris yang Kemudian diharapkan antarmufti se dunia dapat mengakses fatwa-fatwa yang dibutuhkan dari negara lain yang sudah mempunyai fatwa tersebut,” ujar dia.

Dalam sesi yang diikuti Kiai Marsudi Syuhud ada beberapa mufti yang juga menyampaikan pikiran pikiran dan pendapatnya seperti, Sekjen Majma Fiqhi of the Muslim World League Dr Abdul Rahman bin Abdullah bin Hamad Al Zaid, Mufti Nigeria Syekh Ibrahim Salih Al-Husseini, Mufti Checnya Syekh Salah Mejiyev, dan Kepala Ifta and Grievances Authority in Mauritania Syekh Aslimu walad Sayyid Al-Mustallaf

Hadir pula Mufti Uzbekistan, Syekh Nur al-Din Khaliq Nadouf, Kepala Justice of Palestine and Advisor to the President for Religious Affairs and Islamic Relations Dr Mahmoud Sidqi Al-Habbash, Mufti Lebanon Syekh Abdel Latif Derian, dan Mufti Kerajaan Hasyimiyah Yordania Syekh Abdul Karim Al-Khasawneh.
Selain itu, hadir Mufti Singapura Professor Dr Nazer Al-Din Muhammad, Presiden Japan Muslim Association Mr Toshio Endo, dan Sekjen General of the Abu Dhabi Peace Forum, Dr Khalifa Al Dhaheri. (Junaidi, ed: Nashih)



HIKMAH HALAQAH: Perintah Bersegera Dan Mengambil Shaf Pertama Dalam Shalat Berjamaah

hikmah-halaqah:-perintah-bersegera-dan-mengambil-shaf-pertama-dalam-shalat-berjamaah

Makassar, muisulsel.com – Salah satu rukun dalam agama Islam adalah perintah melaksanakan shalat lima waktu yang dikerjakan setiap harinya dalam sehari semalam sepanjang waktu. Hal itu telah menjadi kewajiban untuk seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Dalam perintah melaksanakan shalat ini, kita diperintahkan untuk senantiasa melakukan shalat secara berjamaah utamanya di masjid. Hal tersebut memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan yang tidak di dapatkan jika dilakukan secara sendiri-sendiri.

Ketika kita hendak melaksanakan shalat berjamaah, sedapat mungkin kita bisa mendapatkan shaf pertama. Kita disunahkan untuk senantiasa menjaga agar mendapatkan takbir pertama imam dan ini adalah keutamaan tersendiri. Dianjurkan kepada kita untuk berada di dalam masjid sebelum waktu Iqamah dan ini adalah warisan dari para pendahulu-pendahulu ulama salaf.

Abdullah Ibnu Mas’ud selama hidupnya senantiasa konsisten dalam melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan beliau berkata, “Bergegaslah dalam mendapatkan shalat itu, yang berarti sebelum imam bertakbir.” Hal ini disandarkan pada dalil dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi Saw bersabda, “ Ketahuilah bahwa imam itu dijadikan imam untuk diikuti. Jika imam telah bertakbir, ikutlah bertakbir dibelakangnya.”

Pada bagian shaf-shaf itu ada masing-masinhg keutamaan dimana shaf terdepan itu lebih afdal dibanding shaf berikutnya. Namun shaf dikiri pun masih lebih afdal dibandingkan shaf sebelah kanan. Mengapa demikian?, lalu bagaimana keutamaan-keutamaan dari masing-masing shaf ini?.

Simak penjelasannya dalam tayangan berikut ini.

The post HIKMAH HALAQAH: Perintah Bersegera Dan Mengambil Shaf Pertama Dalam Shalat Berjamaah appeared first on MUI Sul Sel.



GORESAN HATI: Manfaat Belajar Kisah-kisah Bagi Orang Beriman, Rasulullah juga Melakukannya

goresan-hati:-manfaat-belajar-kisah-kisah-bagi-orang-beriman,-rasulullah-juga-melakukannya

Makassar, muisulsel.com – Nabi Muhammad saw ternyata sering mendengarkan kisah-kisah Nabi terdahulu. Hal itu karena Beliau saw juga membutuhkan pemantapan hati, nasehat-nasehat dan penerangan sebagai mana lazimnya hamba Allah swt lainnya.

Setiap orang senantiasa butuh dukungan psikologis guna memotivasi diri dalam menerima dan melaksanakan sebuah perjuangan besar. Hal itu dapat diperoleh melalui kisah-kisah kesuksesan orang-orang dan nabi-nabi terdahulu.

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ١٢٠

Semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin. (Hud, 11: 120)

Orang-orang beriman kepada Allah swt dan rasulNya juga dituntut untuk mengenal secara dalam Nabi Muhammad saw yang mereka panuti itu.

اَمْ لَمْ يَعْرِفُوْا رَسُوْلَهُمْ فَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ۖ ٦٩

Atau, mereka tidak mengenal Rasul mereka (Nabi Muhammad), karena itu mereka mengingkarinya? (Al Mukminun, 23;69)

Ibnu Abbas ra berkata, “Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw harus dikenal. Mulai dari nasabnya, sifat-sifatnya, amanahnya dan segala sisi kehidupannya. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak beriman. Jika kepada yang tidak beriman demikian, tentu saja mereka yang beriman perlu lebih jauh mengenal rasulnya saw.

Para mufassir, semisal al Sa’diy, al- Baghawi bahkan at Thanthawi menegaskan bahwa pengenalan terhadap diri Nabi saw hingga kepada sifat dan perangainya perlu diketahui, agar mereka yang beriman kepadanya dapat menempatkan Nabinya sebagai teladan utama dalam hidupnya. Pengenalan terhadap Nabi juga akan mengantarkan seseorang memahami, sungguh begitu penting dan utamanya Nabi Muhammad saw bagi seorang mukmin.

Syekh Ratib al Nabulsiy ulama besar dunia Islam dari negeri Syam berkata memahami sirah Nabi saw adalah separuh iman. Hal itu ditegaskannya dengan argumentasi bahwa kalimat kedua dari kalimat syahadat adalah penegasan akan kerasulan Muhammad saw. Tidak sah syahadat seseorang tanpa meyakini itu, karenanya setiap orang mutlak mengenal nabinya, Muhammad saw.

Berdasarkan pemahaman tersebut, Syekh Yusuf al Qaradhawi Rahimahullah Ta’ala menyatakan bahwa seluruh umat muslim perlu menggaungkan kisah-kisah keteladanan Rasulullah saw di rumah-rumah, masjid-masjid, sekolah dan pada momen-momen penting lainnya. Sa’ad bin Abi Waqqas ra sering mengumpulkan anak cucunya lalu menceritakan kisah-kisah Nabi saw baik di dalam perang dan juga terkait dengan sifat-sifat dan ibadah rasul saw.

Karena itu pada generasi tabi’in dan tabi’ tabi’in, kisah dan magazi’ (peperangan) Rasulullah saw menjadi tema utama di masjid-masjid dan rumah-rumah. Hal itu dilakukan agar bisa menanamkan dan membangkitkan motivasi generasi-generasi muda dalam berjuang untuk meninggikan kalimat Allah.

Hal ini juga dilakukan agar kisah hidup dan keteladanan Nabi Muhammad saw, tidak hilang ditelan zaman. Wallahu A’lam shobahun Nuril Iman Jamian. (Irfan)

The post GORESAN HATI: Manfaat Belajar Kisah-kisah Bagi Orang Beriman, Rasulullah juga Melakukannya appeared first on MUI Sul Sel.



Upaya Internasionalisasi, Pasca dan Komjen RI Los Angeles Jalin Kerjasama Kolaborasi Riset

upaya-internasionalisasi,-pasca-dan-komjen-ri-los-angeles-jalin-kerjasama-kolaborasi-riset

Los Angeles: Upaya mendukung visi besar UIN Raden Intan Lampung menuju Perguruan Tinggi Islam yang menjadi rujukan Internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integratif-multidisipliner berwawasan lingkungan tahun 2035. Wakil Direktur Pascasarjan UIN Raden Intan Lampung kunjungi Konjen RI Los Angeles, pada Selasa, (11/10) di Wilshire Blvd, Los Angeles CA 90010.

Dr. Heni Noviarita, Wakil Direktur Pascasarjana, menyatakan tujuan kunjungannya ke Los Angeles dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan kolaborasi riset Pasca Covid 19.

“Kemungkinan akan dijalin kunjungan akademik, baik seminar maupun riset dengan komjen Los Angeles, karena kita memiliki prodi S3 yakni PMI, HKI dan MPI. Begitupun, jika ada peneliti atau atase yang berminat belajar terkait masyarakat Islam di Indonesia, bisa ke UIN Raden Intan Lampung. Hal ini sesuai dengan tujuan UIN, yakni internasionalisasi, digitalisasi dan kemandirian,” ujar Dr. Heni.

“Insya Allah beberapa hari ke depan, tanggal 13, 14, 18, dan 21, kita ke Washington DC, KBRI DC, Hardvard Intl Univetsity Conecticut dan ke Organisasi Islam terkenal di DC yakni IIIT”, tambahnya.

Konjem RI di Los Angeles, Saud Krisnawan Purwanto, menyambut baik kedatangan para professor dan doktor yang hadir dalam sharing session untuk bisa bekerja sama baik bidang ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, dan moderasi beragama.

Selain dari UIN Raden Intan Lampung, beberapa kampus juga ikut serta dalam kegiatan ini yakni IAIN Manado, Universitas Pancasila, Konsul Bidang Ekonomi, Budaya, Penelitian dan Pengembangan. (Abdul Qodir Zaelani)







Wasekjen MUI: Tata Kelola Kerukunan Umat Beragama Indonesia Perlu Go Internasional

JAKARTA— Kerukunan antarumat beragama di Indonesi telah lama menjadi perhatian masyarakat dunia. Hampir seluruh agama-agama besar ada di Indonesia.

Umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu dapat hidup berdampingan dengan baik di disini. Satu sama lain saling menghargai, tidak ada perang antar agama, sehingga menarik minat negara lain mempelajari kerukunan di Indonesia.

Perhatian ini membuat Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) Majelis Ulama Indonesia terdorong untuk menulis buku-buku kerukunan di Indonesia sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.

Dengan adanya keperluan tersebut, Wasekjen MUI Bidang Kerukunan, KH Abdul Manan Ghani, menekankan Komisi KAUB perlu menulis buku-buku kerukunan dengan baik dan diterjamahkan ke dalam bahasa asing sebagai karya produk MUI yang dapat diandalkan untuk “go internasional”.

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Penyusunan Buku “Kasus-Kasus Kerukunan Antarumat Beragama di Indonesia 2016—2021” yang diselenggarakan Komisi KAUB MUI di Aula Hamka, Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jl Proklamasi 51, Jakarta, Sabtu (15/10/2022) lalu.

“Kasus-kasus kerukunan antarumat beragama yang ditulis itu maksudnya bisa menjadi pembelajaran manakala setiap peristiwa kasus konflik yang diangkat diiringi dengan pengungkapan solusi yang ditempuh. Atau dengan kata lain dijelaskan bagaimana masyarakat dan pemerintah Indonesia mamenej suatu peristiwa konflik sehingga dapat selesai dengan baik, tidak menimbulkan konflik berkepanjangan,” ujar Kiai Abdul Manan Ghani, dalam keterangannya kepada MUIDigital, Senin (17/10/2022).

Menurutnya, budaya hidup rukun yang dimiliki Indonesia merupakan suatu budaya yang unik yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Oleh karenanya budaya rukun kita itu perlu dipahami bersama segenap komponen masyarakat sebagai modal sosial bangsa dan warisan berharga bagi kalangan generasi muda.

Bahkan Kiyai Manan menuturkan budaya kita ini sangat perlu juga dikenal bangsa-bangsa dunia saat ini yang cenderung berkonflik satu sama lain.

“Selain menuliskan kasus-kasus kerukunan yang bersifat peristiwa negatif yang dapat dikelola dengan baik, saya kira sangat penting juga menulis peristiwa best practicies di bidang kerukunan. Yaitu pengalaman-pengalaman unik antarumat beragama di masyarakat dalam membangun kedamaian, baik antar perorangan maupun antar kelompok atau lembaga. Begitu pula yang bersifat kearifan lokal lama maupun budaya sosial baru, yang jumlahnya sangat banyak di seantero nusantara,” tambahnya.

Selain membahas terkait pentingnya menulis kasus-kasus dan best practicies kerukunan, dia juga mengingatkan pentingnya menulis pedoman-pedoman kerunan yang bersifat praktis.

Menurutnya hal ini sangat dibutuhkan agar dapat diantisipasi dan ditangani gangguan kerukunan sedini mungkin. Kita juga harus menyelaraskan pandangan bersama sesama MUI pusat dan MUI daerah dan bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar tercipta kolaborasi yang baik sehingga makin mudah menanggulangi problem-problem kerukunan.

“Sebagai pengemban amanah “khadimul ummah” dan “shadiqul hukumah”, kita harus terus menggiatkan program-program kerukunan ini dan mensosialisasikannya ke bawah. Di samping memperkuat komitmen bersama di tingkat pusat dalam rangka sama-sama berjuang membangun negeri yang sejahtera, aman, damai, kuat dan disegani bangsa-bangsa lainnya di dunia internasional,” imbuhnya.

“Kehebatan di bidang sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki hampir tidak ada artinya dan akan sia-sia jika tidak ditopang modal sosial kerukunan antar umat beragama sebagai elemen dasar penguat kesatuan dan persatuan bangsa,” tutup Kiai Manan. (Zainuddin Daulay, ed: Nashih).



Lampung Bakal Jadi Tuan Rumah Mukernas Ke-2 MUI Pusat 2022

lampung-bakal-jadi-tuan-rumah-mukernas-ke-2-mui-pusat-2022

Bandar Lampung: Provinsi Lampung bakal menjadi tuan rumah ajang nasional yang akan diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. MUI Pusat akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ke-2 yang akan dihadiri oleh Dewan Pimpinan, Dewan Pertimbangan, Pimpinan Komisi/Badan/Lembaga, Pimpinan MUI Provinsi, dan Pimpinan Organisasi/Lembaga Islam Tingkat Pusat.

Ketua Umum MUI Provinsi Lampung Prof KH Mohammad Mukri mengatakan bahwa MUI Lampung siap menyukseskan kegiatan nasional yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal Desember 2022. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi internal serta melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait di Lampung.

“Agenda Mukernas adalah untuk menjabarkan Garis-Garis Besar Program hasil Munas dalam bentuk kegiatan kerja, evaluasi terhadap kegiatan kerja sebelumnya dan menetapkan kegiatan kerja selanjutnya,” jelas Prof Mukri dalam Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Harian MUI Provinsi Lampung di Bandarlampung, Sabtu (15/10/2022) malam.

Selain itu lanjutnya, Mukernas yang dihadiri berbagai komponen umat yang selama ini menjadi pilar kepengurusan MUI juga menjadi forum untuk saling memperkuat silaturrahim, menguatkan komitmen, semangat kebersamaan, sekaligus musyawarah untuk mufakat tentang berbagai isu/permasalahan/agenda umat.

“ Mukernas akan merumuskan sumbangan pemikiran MUI untuk terwujudnya kemajuan umat dan kesejahteraan bangsa serta negara yang kuat. Hal ini menjadi wujud komitmen MUI untuk ikut mengambil tanggung jawab terhadap nasib dan masa depan umat, bangsa, dan negara dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945,” terangnya tentang kegiatan yang direncanakan dihadiri oleh Wapres KH Ma’ruf Amin ini.

Pada kesempatan tersebut, Prof Mukri juga menjelaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus menjalankan peran sebagai pelayan umat (khadimul ummah), mitra pemerintah (shadiiqul hukumah), dan menjaga umat (himaayatul ummah).

Peran tersebut ditunaikan sebagai ikhtiar untuk mewujudkan tujuan MUI yakni mewujudkan masyarakat yang terbaik (khaira ummah), negara yang aman, damai, adil dan makmur rohaniah dan jasmaniah yang diridhai Allah SWT (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur).

“MUI juga secara terus menerus dan berksinambungan mengambil tanggung jawab terlibat dan mengambil inisiatif dalam mengisi pembangunan dan mengarahkan perjalanan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. “Hal tersebut secara nyata dapat dilihat dari kebijakan, keputusan, fatwa, dan program kerja yang dilaksanakan oleh MUI sejak di tingkat pusat, provinsi, hingga ke kabupaten/kota dan kecamatan (sesuai susunan organisasi MUI),” tambahnya.

Hadir pada pertemuan tersebut segenap pengurus harian MUI Lampung dan Ganjar Jationo Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung. (Muhammad Faizin)







Tangkap Bos Judi Online, Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Apresiasi Polri

JAKARTA–Ketua Komisi Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Deding Ishak mengapresiasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karema telah berhasil menangkap bos judi online.

Diketehui sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajarannya berhasil menangkap bos judi online, Apin BK, di Malaysia, Jumat (14/10/2022) waktu setempat.

“Saya sangat mengapresiasi keberhasilan yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya,” kata dia dalam keterangan yang diterima MUIDigital, Senin (17/10/2022).

Prof Deding mengatakan, penangkapan bos judi online beromset 1 Miliar per bulan ini menunjukkan keseriusan Polri dengan visinya yakni prediktif, responsibilitas dan tranparasi berkeadilan atau Presisi.

“Apa yang telah dilakukannya menunjukkan bahwa Beliau serius dengan visinya Presisi atau prediktif, responsibilitaa dan tranparansi berkeadilan,” sambungnya.

Mantan Anggota Komisi III DPR RI ini menilai, penangkapan bos judi online yang memiliki banyak aset di Medan dan Sumatera Utara ini menjadi bukti Kapolri, sangat serius dalam memberantas kasus judi dan narkoba.

Menurutnya, untuk memberantas kasus judi dan narkoba di Indonesia, sebelumnya sangat sulit untuk dilakukan.

Pengungkapan kasus judi dan narkoba, serta kasus-kasus besar lainnya oleh Polri, kata Deding, memberikan angin segar kepada masyarakat akan kembalinya Polri pada tracknya dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan mengedepankan keadilan.

Meskipun, ungkapnya, di tengah banyaknya kasus yang merugikan institusi Polri.

“Kapolri tampil memberikan ketegasan menyikapi kasus-kasus besar yang tentunya ini akan berdampak sangat positif pada bawahan-bawahannya, dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,” pungkasnya.

(Sadam Al-Ghifari/Angga)



Silaturahim ke MUI, Aktivis HAM Uighur Beberkan Kondisi Terkini Muslim Xinjiang China

JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia menerima Rusman Abbas, Pendiri dan Direktur Eksekutif Campaign for Uyghur dan Abdelhakim Idris, Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies, Washington DC di Kantor Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta (13/10/2022) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, pihak diaspora Uighur menyampaikan perkembangan terakhir situasi di Provinsi Xinjiang, China yang berpenduduk 1.8 juta, mayoritas penduduknya Muslim.

Dalam pertemuan itu terungkap pula bahwa hingga saat ini masyarakat Muslim Uighur tidak dapat bebas melaksanakan ibadah sesuai ajaran Islam.

Otoritas China juga merusak banyak tempat ibadah, juga melarang warga mengucapkan salam dalam tradisi Islam dan bersikap represif terhadap umat Muslim Uighur karena menuduh masyarakat Islam Uighur berpikiran radikal.

Rushan Abbas adalah aktivis HAM Perempuan yang saudaranya di Xinjiang ditahan Otoritas China sejak 2018 karena pihaknya terus menyuarakan penderitaan umat Muslim Uighur ke seluruh dunia, lebih jauh menggambarkan tentang kebijakan Otoritas China yang membatasi aktivitas perempuan Uighur, termasuk melarang perempuan Uighur melahirkan untuk membatasi peningkatan jumlah warga Uighur.
Delegasi Uighur sangat mengharapkan MUI dapat membantu umat Muslim Uighur dalam bentuk antara lain menginformasikan kepada seluas mungkin masyarakat Indonesia dan dunia tentang perkembangan situasi yang menyedihkan yang masih dialami warga Uighur.

Untuk itu pihaknya siap menyuplai informasi, baik yang sifatnya akademis maupun umum. Pihaknya juga mengharapkan dapat terbentuk kajian Uighur (Uyghur Studies) di kampus-kampus di Indonesia.

Menanggapi pemaparan tersebut, pihak MUI yang diwakili Pengurus Komisi Hubungannya Luar Negeri & Kerjasama Internasional menyampaikan bahwa selama ini MUI terus mengikuti perkembangan warga Uighur dengan penuh keprihatinan dan siap mengadakan dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Otoritas China, untuk perbaikan situasi kemanusiaan di Uighur.

Secara terpisah, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan MUI akan menyampaikan kepada para pemangku kepentingan di kalangan akademisi di Indonesia guna kemungkinan membuka Uyghur Studies meskipun tidak mudah untuk mendapatkan informasi terkini tentang situasi di Uighur, apalagi yang sifatnya akademis.

MUI juga menyampaikan seruan kepada masyarakat Internasional agar tidak menerapkan standar ganda apalagi yang terkait dengan pelanggaran HAM berat.

Masyarakat Internasional harus bersikap jernih, adil dan benar-benar menunjukkan niat baiknya untuk membela HAM. Masyarakat internasional harus memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dari kepentingan egosentrisme politiknya dan benar-benar menunjukkan keseriusannya menegakkan HAM di wilayah negara manapun tanpa diskriminasi.

“Untuk negara yang selama ini mendukung pendudukan Israel atas tanah Palestina, harusnya juga mau bersuara lantang dalam membela hak-hak asasi warga Palestina yang dalam waktu yang panjang telah dihancurkan oleh Israel,” kata Prof Sudarnoto. (Zanuba/Yuli Mumpuni/Yanuardi, ed: Nashih)



Komisi Hukum dan HAM MUI Sulsel Hadiri Workshop Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-undang Cipta Kerja

komisi-hukum-dan-ham-mui-sulsel-hadiri-workshop-satgas-percepatan-sosialisasi-undang-undang-cipta-kerja

Makassar, muisulsel.com – Pada dasarnya satuan tugas percepatan sosialisasi undang-undang Cipta kerja itu bertujuan untuk mensinergikan substansi sosialisasi undang-undang Cipta kerja dan peraturan pelaksanaannya serta mengkonsolidasikan kegiatan sosialisasi UU Cipta kerja tersebut.

Kegiatan Workshop ini dilaksanakan di Hotel Aston Makassar, di mana workshop ini turut melibatkan beberapa instansi terkait. Diantaranya adalah perwakilan dari Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sulsel, Perwakilan Kepala Balai Besar POM Makassar, MUI Sulsel, serta Perwakilan Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Kamis, (13/10/2022)

Dalam Workshop Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-undang Cipta Kerja ini mengangkat tema agenda sosialisasi dan sinkronisasi aturan dalam rangka implementasi UU Cipta kerja “Kemudahan perlindungan dan pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah”. Kegiatan ini pun mengajak para hadirin untuk saling berdialog.

Presentasi Perwakilan dari Satgas Percepatan Sosialisasi Khatibul Umam selaku analis kebijakan madya

Perwakilan dari Satgas Percepatan Sosialisasi Khatibul Umam selaku analis kebijakan madya lebih menyentuh ke hal-hal produk yang bersertifikat halal “Perlu disampaikan bahwa sertifikasi halal ini dimulai sejak awal tahun 90-an dan atas permintaan Kementerian Agama yang menginginkan agar MUI yang mengeluarkan sertifikasi halal kemudian Terbitlah undang-undang tahun 2003 tentang jaminan sertifikasi halal terhadap produk-produk olahan ” tuturnya yang juga koordinator bidang binaan auditor halal dan pelaku usaha pusat pembinaan dan pengawasan JPH BPJPH ini.

Lebih jauh dijelaskan bahwa setelah mengalami beberapa proses akhirnya pada tahun 2019, pemerintah dalam hal ini presiden meminta agar adanya regulasi regulasi terkait produk-produk yang bersertifikasi halal. Pada tahun 2020 Terbitlah undang-undang Cipta Kerja dan mengeluarkan peraturan tentang perizinan produk yang mengikutkan sertifikasi halalnya terhadap usaha-usaha mikro kecil dan menengah serta menggratiskan bagi UMKM yang ingin mengurus sertifikasi halal sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

MUi Sulsel diwakili oleh anggota Komisi Hukum dan HAM Dr. H. Nurdin Tajry, S.H., M.H.

Pada dialog yang dilakukan, salah satu audiens yang hadir yakni perwakilan dari MUI Sulsel memberikan beberapa masukan dalam hal ini diwakili oleh anggota Komisi Hukum dan HAM Dr. H. Nurdin Tajry, S.H., M.H. Di antara masukan-masukannya yakni kebijakan-kebijakan terkait penerbitan sertifikasi halal agar tidak hanya mengklasifikasi pada usaha-usaha kecil dan menengah saja, tetapi juga pada produk-produk usaha yang skalanya besar agar lebih diperhatikan sertifikasinya,” tutur Nurdin Tajry secara lugas.

Ia pun melanjutkan agar sekiranya MUI diberikan kebebasan dan tidak ada campur tangan dari luar contoh kecil namun cukup berefek misalnya pada perubahan logo MUI yang ternyata menuai banyak kritikan dari masyarakat dan itu mengarah kepada MUI.

Menanggapi hal tersebut khatibul Umam memaparkan bahwa terkait sertifikasi halal pada produk itu memang ada aturan yang ditetapkan bahwa penerbitan sertifikat itu semuanya diserahkan ke MUI pusat khususnya pada produk-produk yang sudah nasional. Oleh sebab itu mereka tidak lagi berurusan dengan MUI Provinsi.

Suasana Workshop Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-undang Cipta Kerja

Ia pun menjelaskan bahwa pada undang-undang Cipta kerja ini mengatur tentang BPJBH untuk mengatur terkait label halal, sehingga itu sudah menjadi kewenangannya. “Makna logo tersebut bagus atau tidaknya itu bersifat relatif apalagi di kalangan masyarakat,” pangkasnya.

Workshop ini berjalan dengan baik dengan dialog-dialog antara peserta dan panitia Satgas percepatan disertai sedikit candaan namun serius dalam mengikuti kegiatan tersebut. (NAP)

The post Komisi Hukum dan HAM MUI Sulsel Hadiri Workshop Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-undang Cipta Kerja appeared first on MUI Sul Sel.



4 Institusi dan Organisasi di Lampung Gelar Liga Mini Soccer Lintas Agama

Bandar Lampung: Pada bulan Oktober 2022 ini, bakal ada even yang langka dan unik di Provinsi Lampung. Even ini bernama Liga Mini Soccer. Langka karena jarang dipertandingkan dan unik karena para pemain terdiri dari perwakilan umat lintas agama di Sai Bumi Ruwa Jurai.

Ketua Pelaksana Liga Mini Soccer, Diky Pramudita mengatakan, even ini ini akan diikuti oleh 17 tim yang berasal dari 15 kabupaten dan kota serta dua tim dari unsur FKUB dan Polda Lampung. Liga Mini Soccer akan memperebutkan Piala Kapolda Lampung dan digelar mulai 20-23 Oktober 2022 di Lapangan Mini Soccer Polda Lampung.

“Liga Mini Soccer ini merupakan even kolaborasi empat institusi dan organisasi yakni Polda Lampung, Kementerian Agama Lampung, MUI Lampung dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lampung,” jelasnya di Bandarlampung Sabtu (15/10/2022) malam.

Diky menambahkan bahwa persyaratan utama pemain dalam tim Mini Soccer yang akan bertanding adalah wajib berasal dari beragam latar belakang agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu). Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan 1 tim (15 orang), terdiri dari 12 pemain putra (7 pemain dan 5 cadangan) dan 3 Orang Official. Batasan umur bagi setiap pemain minimal 30 tahun sampai maksimal 50 tahun.

Terkait dengan kegiatan Liga Mini Soccer ini, Wakil Ketua MUI Provinsi Lampung Ustadz Sholihin mengatakan bahwa even ini diharapkan mampu mempererat persatuan umat lintas agama. Walaupun bertanding namun tetap bersanding.

“Semoga kegiatan ini mampu merekatkan dalam ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah (hubungan kebangsaan dan sesama manusia) seluruh agama yang ada terutama di Provinsi Lampung,” harapnya.

“Kegiatan ini juga diharapkan mampu merekatkan seluruh institusi negara dengan komponen bangsa yaitu Polda Lampung , MUI lampung, Kanwil Kementerian Agama Lampung dan FKUB Lampung,” imbuhnya.

Di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama yang dimiliki bangsa Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung, pemahaman agama yang utuh sangat penting dimiliki. Pemahaman ini dalam artian bagaimana saling hidup dengan menjaga toleransi dan harmoni sesama pemeluk agama dalam naungan NKRI. (Muhammad Faizin)







Uzbekistan Buka Peluang Kerja Sama di Berbagai Bidang dengan MUI

JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia menerima rombongan dari Uzbekistan di Gedung Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta, Kamis (13/10/22) lalu.

Rombongan Uzbekistan berjumlah 12 orang dipimpin oleh Mr Botir K Zaripov, Gubernur Bukhara, dan Mufti Besar Provinsi Bukhara serta Duta Besar Uzbekistan di Jakarta, Ambassador Ulugbek Rozukulov.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Zaripov menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya ke Indonesia, yaitu antara lain untuk menjalin hubungan baik dan kerja sama dengan ulama-ulama di Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

“Dewasa ini Uzbekistan telah terbuka untuk bekerjasama dengan negara-negara sahabat terutama untuk bertukar pengalaman dalam memperkuat moderasi Islam yang murni tanpa radikalisme,” jelasnya dalam keterangan yang diterima MUIDigital.

Selain itu, khusus dengan Indonesia yang sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata halal terkemuka di dunia, Uzbekistan mengharapkan dapat mengadakan kerjasama di sektor pariwisata halal khususnya dalam upaya mempromosikan ziarah tourism mengingat di Bukhara terdapat makam Imam Bukhari yang asli Bukhara. Untuk itu pihaknya siap mengadakan perjanjian kerja sama dalam peningkatan kapasitas.

Sementara itu, pihak MUI yang diwakili beberapa Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri & Kerjasama Internasional menyambut hangat kunjungan rombongan Uzbekistan tersebut dan menyampaikan latar belakang pembentukan MUI, visi dan misi MUI yang merupakan payung ormas Islam di Indonesia dengan anggota lebih dari 60 ormas Islam yang mempunyai beberapa komisi seperti Komisi Halal dan Komisi Fatwa, selain Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional.

Komisi Halal dan Komisi Fatwa selama pandemi telah berkontribusi bagi kelancaran program vaksinasi di Indonesia karena telah mengeluarkan fatwa “halal” bagi vaksin Covid-19 yang sangat diperlukan oleh umat Muslim di Indonesia.

Ditambahkan pula bahwa MUI mempunyai program pertukaran ulama dan pelajar serta bea siswa. Dalam kaitan ini MUI telah menawarkan bea siswa bagi pelajar Uzbekistan yang ingin mempelajari praktik Islam moderat di Indonesia. MUI juga mempunyai beragam kegiatan seperti forum ilmiah dan konferensi.

Terkait dengan rencana MUI yang akan menyelenggarakan MUI International Conference on Religion, Peace and Civilization di Jakarta pada awal Desember 2022, MUI mengharapkan kehadiran kalangan ulama dan akademisi Uzbekistan.

Kunjungan rombongan ulama dan Gubernur Buchara ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Dubes Uzbekistan di Jakarta dengan Waketum MUI KH Dr Marsudi Suhud di Kantor MUI pada 20 September 2022 lalu.

Pada kesempatan tersebut KH Marsudi Syuhud yang didampingi Sekjen MUI Dr Amirsyah Tambunan, dan Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Dubes Bunyan Saptomo telah menyatakan menyambut baik rencana kunjungan Mufti Besar Buchara ke Indonesia. (Deneta Azzahra/Yuli Mumpuni/Yanuardi, ed: Nashih)



Sekjen MUI Ajak Ulama Cegah Penyimpangan Tafsir dan Praktik Jihad

JAKARTA— Sekretaris Jendral MUI, Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan tujuan memperingati 20 tahun bom Bali adalah agar tidak terulang kembali peristiwa-peristiwa bom, baik di Indonesia maupun internasional.
Buya Amirsyah menegaskan Fatwa MUI No 3 Tahun 2004 menyatakan secara jelas, tegas, dan gamblang bahwa terorisme dan semacamnya adalah haram.

“Terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara dan bahaya terhadap keamanan perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyaraka,” kata Buya

Amirsyah dalam Webinar “ Peringatan 20 Tahun Bom Bali “ yang digelar BPET MUI secara daring, Sabtu (15/10/2022).

Buya Amirsyah mengatakan, terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang terorganisasi dengan baik yang bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan yang luar biasa extraordinary crime yang tidak membeda-bedakan sasaran atau yang disebut dengan indiskriminatif.

Menurut dia, definisi ini tentu amat sangat jelas dan masih relevan termasuk dalam undang-undang. Sementara itu, seringkali orang mengidentikkan ter dengan jihad, padahal tidak demikian.

Dia mengungkapkan, dalam fatwa MUI dijelaskan jihad itu hukumnya wajib karena segala usaha sekuat tenaga serta kesediaan menanggung kesulitan dalam menghadapi dan menahan agresif musuh dan seterusnya.
Dia menjelaskan, dalam konteks ini, aksi terorisme sering kali dikaitkan dengan jihad.

Adapun pengertian jihad ini ada dua, jihad fil qital dan non qital. Namun demikian, para teroris itu menyamakan semua arti, sehingga bagi mereka jihad adalah perang melawan musuh di luar golongannya. “Untuk itu, tugas kita adalah mengantisipasi kesalahpahaman makna jihad ini,” ujar dia.

Dia mengutip dalil bahwa Laa yahillu lil muslimin ay yuraw wi ‘a musliman’ artinya tidak halal bagi seorang Muslim untuk menakut-nakuti orang lain. Jadi menakut-nakuti saja tidak boleh, apalagi melukai. Atau dalam arti lain, menciptakan rasa aman adalah sebuah perintah dalam Islam.

“Menurut saya orang yang melakukan bom bunuh diriialah orang yang akal pikirannya sedang tidak sehat,” ujar dia sembari mengajak agar memberi pemahaman Islam yang tawasuth atau yang sekarang lebih dikenal sebagai moderat. (Nadilah Nur Amalina, ed: Nashih)



GORESAN HATI: Bukti Ajaran Islam, Tatanan yang Paripurna

goresan-hati:-bukti-ajaran-islam,-tatanan-yang-paripurna

Makassar, muisulsel.com – Setiap sisi kehidupan manusia diberikan tuntunannya masing-masing. Sikap dalam bertetangga dan bermuamalah dengan orang lain juga mendapatkan tuntunan yang jelas.

Tetangga dalam aturan Islam tidak dibatasi oleh sekat agama dan etnis. Karena itu diperintahkan untuk saling bertenggangrasa dengan tetangga, apapun agama, keyakinan, suku dan bangsanya. Allah Swt berfirman dalam surah at Taubah ayat 6:

وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ٦

Jika seseorang di antara orang-orang musyrik ada yang meminta perlindungan kepada engkau (Nabi Muhammad), lindungilah dia supaya dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui. (QS at Taubah: 6)

Dalam bertetangga, sikap penting yang harus ditonjolkan adalah budi pekerti dan akhlak yang baik. Tidak acuh, tidak mengganggu, tidak menyakiti, tidak memusuhi dan tidak berperilaku sombong.

Ibnu Rajaa berkata, “Orang yang tabiatnya buruk adalah mereka yang sombong. Kesombongannya itu akan cenderung membuatnya melakukan pelanggaran bahkan menganiaya orang lain,”

Dalam bertetangga hendaklah tak ada sikap sombong. Dalam bertetangga yang perlu dibina adalah sikap saling menghargai, saling membantu dan saling melindungi. Rasul saw bersabda:

خَيْرُ الأَصْحَابِ عِنْدَ الله تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ، وَخَيرُ الجِيرَانِ عِنْدَ الله تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ)). رواه الترمذي

Sahabat terbaik di sisi Allah, adalah mereka yang terbaik di mata sahabat-sahabatnya, dan tetangga yang baik di sisi Allah, adalah mereka yang berlaku baik kepada tetangganya. (HR. at Tirmidzi)

Ajaran Islam yang lengkap dan sempurna, bahkan memberikan tuntunan bagaimana harusnya seseorang bersikap dengan tetangganya. Dikatakan bahwa:

(لا يَمْنَعْ جَارٌ جَارَهُ أنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً في جِدَارِهِ))،

Hendaknya seseorang tidak melarang tetangganya (yang bersebelahan tembok) untuk memasang dan memaku sesuatu di atas tembok yang bersebelahan itu. 

Tetangga adalah orang yang punya hak utama untuk diperlakukan mulia dan adil. Bila hal itu dilakukan, seorang mukmin dinilai mencapai kesempurnaan iman dan islam disisi Allah swt.

Semoga kita semua termasuk golongan yang memiliki kesempurnaan iman dan Islam, dengan mengikuti tuntunan Islam dalam bertetangga. Aamiin. (Irfan)

The post GORESAN HATI: Bukti Ajaran Islam, Tatanan yang Paripurna appeared first on MUI Sul Sel.



Peneliti Terorisme ASEAN: Teroris Masa Kini Bergerak Melalui Infiltrasi Lembaga

JAKARTA— Peneliti Terorisme di wilayah ASEAN, Andrin Raj, menyampaikan bahwa masyarakat masih kurang menyadari terorisme yang melakukan infiltrasi (masuk) ke dalam sebuah organisasi. Beberapa jaringan teroris yang ditangkap saat ini bukan lagi yang melakukan pengeboman atau penyerangan di sebuah tempat, namun tertangkap dalam sebuah organisasi penting.

Dia menyampaikan, ketidaksadaran infiltrasi ini juga ditimbulkan dari ketidaktahuan masyarakat tentang arti terorisme secara utuh. Di Indonesia misalnya, istilah radikal menjadi dipertentangkan karena dari sudut pandang filsafat, radikal itu diperlukan. Dia pun mengstilahkan ideologi yang dianut oleh para pelaku terorisme itu sebagai ideologi Islamis. Dia menegaskan, Islamis berbeda dengan Islam.

“Kita perlu kembali menegaskan bahwa Islam dan Islamis tidak saling berhubungan,” ujarnya dalam Webinar BPET MUI tentang Peringatan 20 Tahun Bom Bali, Sabtu (15/10).

Dikatakannya, ideologi Islamis yang keras itu tidak bisa dilepaskan dari jaringan Taliban yang menyebar ke seluruh dunia, khususnya Asia. Saat ini, kata dia, ideologi Islamis itu telah mengubah langkah gerak menjadi infiltrasi lembaga. Infiltrasi itu dilakukan terhadap organisasi-organisasi yang lantang menyuarakan isu demokrasi dan politik.

“Kita mungkin kurang menyadari hal ini. Infiltrasi ideologi Islamis tersebut sudah mulai masuk ke ranah pemerintahan,” ungkap peneliti asal Malaysia ini.

Di Malasyia saja, kata dia, rekrutmen militan Jamaah Islamiyah juga menyasar kalangan akademisi. Fenomena itu tumbuh karena doktrin hadist-hadist yang kerap dipakai serampangan oleh ulama ekstremis. Meski baru terlihat, sejatinya infiltrasi tersebut sudah berjalan 45 tahun. Kelompok ekstremis menargetkan 200 kader setiap tahun dari setiap universitas di Malaysia.

“Mereka mengajak pegiat syariah yang berideologi ekstremis yang tanpa mau tahu aspek dasar teologis dari Al Quran maupun hadist,” jelas dia.

Dia menambahkan, infiltrasi kepada lembaga swasta maupun pemerintah itu dilakukan melalui doktrin agama maupun isu-isu yang menarik perhatian.

“Kita jangan hanya sibuk dengan radikalisasi. Tidak mungkin kita menghilangkan radikalisme di luar sana jika ternyata di dalam organisasi kita sudah ada infiltrasi radikalisme,” ujarnya. (A Fahrur Rozi/Azhar)



Webinar BPET MUI, Ali Imron Beberkan Kejadian di Balik Layar Bom Bali

JAKARTA— Narapidana terorisme Bom Bali, Ali Imron, beberkan latar belakang kronologis terjadinya Bom Bali pada tahun 2002. Ali Imron adalah saudara kandung Amrozi dan Mukhlas. Dua saudara kandungnya telah dihukum mati karena Bom Bali sementara Ali Imron bebas karena menyesal dan mau bekerjasama dengan pihak kepolisian.

Sebagai pelaku, dia mengaku aktif terlibat dalam proses peledakan Bom Bali. Dia terlibat dalam perencanaan, pemetaan strategi, hingga eksekusi di lapangan. Dia mengakui itu sebagai tindakan yang paling berdosa di antara rekan timnya.

“Saya yang menerima pasokan bahan kimia yang disuplay dari Surabaya ke Denpasar, meracik bahan kimia menjadi bahan peledak, hingga yang merakit menjadi bom mobil, bom rompi dan bom tas jinjing, ” ujar Imron menceritakan pengalamannya di Webinar Peringatan 20 Tahun Tragedi Bom Bali oleh Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI, Sabtu (15/10).

Menurut pengakuannya, Bom Bali tidak terlepas dari program besar Jamaah Islamiyah (JI) yang memiliki afiliasi kuat dengan Negara Islam Indoneisa (NII) yang didirikan oleh Kartosoewirjo yang didirikan pada tahun 1949.

Seperti Ali Imron, kata dia, para pelaku Bom Bali merupakan alumni Akademi Militer Mujahidin Afghanistan. Gerakan ini dulunya melawan gerakan Komunis yang didukung Rusia mulai 1948 sampai 1996.

“Saya ini adalah angkatan ke-9 dari 12 angkatan Akmil Mujahidin Afghanistan. Beberapa rekan seangkatan saya juga terlibat dalam Bom Bali, ” kata dia.

Yang jarang diketahui orang banyak, kata dia, Bom Bali sebenarnya bukan program JI. Ini merupakan rencana dan ide dua anggota JI yaitu Ali Imron, Mukhlas, dan senior Jamaah Islamiah Afghanistan yaitu Hambali.

Bom Bali merupakan kelanjutan dari Bom Kedubes Filipina untuk Indonesia tahun 2000, Bom Natal pada tahun 2000, Bom Atrium Senen tahun 2001, hingga adanya rencana Bom Bali dari salah satu Alumni Akmil Mujahidin, Imam Samudra.

Proses perencanaan Bom Bali, kata dia, terjadi pada pertengahan Agustus 2022 dalam pertemuan yang dipimpin oleh Mukhlas. Dia berencana akan menyerang para bule di Bali sebagai balasan terhadap Amerika Serikat yang menyerang Afganistan pasca runtuhnya gedung WTC pada 11 Sptember 2001.

“Ketika kami ditangkap, yang marah bukan hanya masyarakat dunia, tetapi juga sesama anggota JI pada waktu itu,” jelas Imron. (A Fahrur Rozi/Azhar)



Ketua BPET MUI: Bom Bali Bangkitkan Kesadaran Banyak Pihak tentang Bahaya Terorisme

JAKARTA— Ketua BPET MUI, Muhammad Syauqillah, menyampaikan peristiwa Bom Bali 1 dan Bom Bali 2 tidak akan pernah terlupakan dari benak bangsa Indonesia. Kejadian itu menumbuhkan kesadaran banyak pihak tentang bahaya terorisme. Kesadaran muncul dalam berbagai bentuk seperti kebijakan pemerintah sampai fatwa oleh MUI.

“Tahun 2003 muncul undang-undang nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Setahun berikutnya muncul Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa terorisme itu hukumnya haram,” terang Syauqi saat mengisi Webinar “Peringatan 20 Tahun Bom Bali” yang digelar BPET MUI, Sabtu (15/10).

Ketua Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia itu menyampaikan, usaha mengingat kejadian pengeboman malam hari tanggal 12 Oktober 2002 yang terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali dan di dekat Konsulat Jenderal Amerika Serikat itu dalam upaya menjaga kesadaran agar tidak terulang kembali. Bayangan Bom Bali 1 dan Bom Bali 2 sangat menyakitkan semua pihak terutama para korban dan keluarganya. Bahkan umat Islam pun sampai saat ini masih terkena getahnya.

“Terorisme adalah tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja karena adanya tujuan ideologi, politik atau gangguan keamanan,” ujarnya.

Syauqi meyampaikan, masyarakat harus tahu bahwa terorisme bukanlah ajaran dalam agama Islam. Sebaliknya, kata dia, terorisme harus dimusnahkan karena Islam tidak mengajarkan aksi terorisme. Apa yang ditimbulkan oleh terorisme hanyalah keburukan.

“Islam tidak pernah mengajarkan aksi terorisme karena terorisme hanya menimbulkan keresahan, kekerasan, dan membunuh sesama manusia,” ungkapnya. (Siti Nurmah Putriani/Azhar)



Kiai Masduki: Berdakwah di Media Digital adalah Kewajiban

JAKARTA— Perkembangan teknologi saat ini telah dirasakan seluruh dunia. Perkembangan yang sangat pesat ini membuat Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia harus beradaptasi.

Dengan adanya perkembangan tersebut, Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, menekankan adanya konsolidasi vertikal dan horizontal di tubuh MUI. Hal tersebut disampaikan pada Halaqah Mingguan Infokom MUI ke-10 bertajuk “Pasca-Kongres Mujahid Digital: Konsolidasi Vertikal, Kolaborasi Horizontal, Kamis (13/10/2022) lalu.

“Konsolidasi vertikal itu artinya bahwa kita di Komisi Infokom itu harus ada betul – betul semangat dan komitmen bersama. Semangat untuk bagaimana kita membangun budaya baru, yaitu budaya digital,” ujar Kiai Masduki, sebagaimana dikutip, MUIDigital, Sabtu (15/10/2022).

Menurutnya, budaya digital ini merupakan budaya baru yang harus dipahami bersama. Sangat diperlukan komitmen bersama untuk bisa beradaptasi dengan budaya digital ini.

“Konsolidasi vertikal ini saya rasa sangat penting, yaitu terkait bagaimana kita membangun komitmen bersama untuk membangun budaya baru, yaitu budaya digital. “al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih, wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah”, yakni memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik,” imbuhnya.

Perkembangan budaya digital secara sadar mengharuskan adanya adaptasi dalam dunia dakwah. Dalam hal ini, berdakwah di media digital menjadi kewajiban bersama. Hal tersebut juga ditegaskan Kiai Masduki yang menyebutkan berdakwah melalui media digital saat ini merupakan kewajiban.

“Saya kira berdakwah di media digital itu adalah sebuah kewajiban, ini adalah bagian dari kewajiban kita. Karena sasaran kita adalah anak muda, dan anak muda saat ini eranya adalah digital, maka kita juga wajib melakukan komitmen budaya baru. Jadi, itu adalah kewajiban organisasi,” kata dia.

Selain membahas terkait pentingnya konsolidasi vertikal, dia juga mengingatkan pentingnya konsolidasi horizontal.

Menurutnya hal ini sangat dibutuhkan agar tercipta kolaborasi yang baik mulai dari tingkat daerah hingga ke pusat.

“Kita harus menyelaraskan kegiatan ini, menggiatkan program – program ini ke bawah. Di samping ada komitmen bersama di tingkat pusat, di bawah pun harus sama. kolaborasi ditingkat horizontal itu menjadi sangat penting, sebagai bentuk kegiatan bagaimana aktivis -aktivis organisasi untuk sama– sama berjuang dalam dakwah di media digital,” kata dia.

Dia mengingatkan kebenaran yang kita miliki hampir tidak ada artinya dan akan dikalahkan dengan ketidakbenaran yang terorganisasi.

“Walaupun memiliki nilai–nilai kebenaran, memiliki nilai – nilai wasathiyah yang baik, tetapi Ketika tidak terorganisasi dengan baik, kita tidak mengambil metode–metode baru, tidak masuk ke wilayah digital saat ini, maka kita akan hancur dengan sendirinya. Walaupun nilai yang kita junjung tinggi itu adalah sebagai nilai kebenaran,” kata dia mengutip salah satu pernyataan dari sahabat Nabi Muhammad SAW, Yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. (Dhea Oktaviana, ed: Nashih)



Terima Kunjungan PP Rabithah Alawiyah, MUI Ajak Perkuat Kesatuan Umat

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan silaturahmi dari Pengurus Pusat Rabithah Alawiyah. Rombongan yang yang dipimpin oleh Ketua Umum, Habib Taupiq bin Abul Qadir Assegaf berserta jajarannya tiba di kantor MUI pada Jum’at, (14/10/2022).

Dalam kunjungan tersebut, Sekjend MUI Amirsyah Tambunan mengajak agar seluruh Ormas yang bergabung di dalam MUI dapat memperkuat kesatuan umat dan bangsa.

Menurut Buya Amirsyah, ada tiga cara menjaga persatuan umat; pertama, melayani umat (khodimul ummah); kedua, melindungi umat (himayatul ummah); ketiga, penguatan umat (taqwiyatul ummah).

Ketiganya, kata Buya Amirsyah, harus dilakukan bersama pemerintah (sodiqul hukumah) dalam rangka memperkuat kedaulatan bangsa.

“Kedepan tantangan bangsa semakin berat dalam menghadapi 2024,” ujar Buya Amirsyah Tambunan.

Menjelang Pemilu 2024 ini, beliau juga berpesan agar terus menjaga ukhuwah ditengah banyaknya pilihan politik. Dalam pandangannya, dalam hal politik pasti terjadi perbedaan pilihan merupakan hal lumrah dan boleh – boleh saja.

Meski demikian, Buya Amirsyah mengingatkan agar seluruh anak bangsa harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

“Politik boleh beda akan tetapi ukhuwah tidak ada pilihan, karena itu wajib untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat,” pungkasnya.

Selain Buya Amirsyah Tambunan, dalam pertemuan tersebut dihadiri juga oleh jajaran Ketua Abdullah Jaidi, KH Sodiqun dan jajaran wakil Sekjen Habib Ali Bahar serta Rofiqul Umam Ahmad.

(Dhea Oktaviana/Angga)